PATUNG-PATUNG CANDI SINGOSARI

    Sebuah laporan Belanda ditulis oleh Nicolaus Engelhard bertanggal 28 Febuari 1827 mengatakan bahwa dia menemukan candi Singosari tahun 1803. Surat tersebut menyebutkan adanya 6 patung dari candi ini, termasuk Durga dan Ganesha. Dia meninggalkan patung Agastya karena kondisinya yang rusak. Tahun 1804, patung-patung tersebut dikirim ke Belanda.
            Dari laporan tersebut nampak sekali bahwa saat itu dikawasan candi Singosari merupakan hutan lebat. Terbukti 17 tahun kemudian atau tahun 1820 D. Monnereau menemukan 4 bangunan candi disebelah selatan candi Singosari termasuk patung Pradnyaparamitha atau Kendedes. J.B Jukes yang mengunjungi reruntuhan candi Singosari tahun 1844 menyebutkan bahwa salah satu candi disebelah selatan candi Singosari disebut oleh penduduk setempat sebagai Cungkup Putri. Selanjutnya dia berpendapat bahwa candi tersebut tempat asli patung Pradnyaparamitha atau Kendedes.
            Dari laporan-laporan tersebut jelas terbukti bahwa candi Singosari sesungguhnya merupakan bagian dari sebuah kompleks candi. Sesuai dengan kitab Pararaton disebutkan adanya bangunan suci purwapatapan di Singosari dimana raja Kertanegara biasanya melakukan upacara tantri. Kompleks candi tersebut membujur dari selatan ke utara dengan kemungkinan candi Singosari adalah candi utamanya. Dr. Oey Blom menyebutkan bahwa kompleks candi Singosari terdiri atas 9 candi yang tersusun sedemikian rupa sesuai dengan konsep suci saat itu. Sayang hanya candi Singosari saja yang tersisa, sedangkan candi-candi lainnya telah hilang sama sekali dan berganti dengan pemukiman, jalan raya, dan persawahan sehingga sulit untuk dilacak kembali.           


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar